RAKYAT KECILKU
Juni 16, 2007 pada 9:35 am (puisi cinta)
|
Tetesan keringat yang banyak berceceran
Tanpa peduli tuan-tuan campakkan
Dengan gigih mereka lakukan
Hanya untuk menginginkan kemenangan
Wahai kaulah yang menggemarkannya
Ingatlah…..
Bahwa perjuangan kita adalah
keirngat kita
Bahwa tetesan keringat kita
Adalah detik-detik nyawa kita,
Tapi dengan mudah tuan-tuan
Membiarkan, meninggalakan, dan menetralkannya
Dan dengan tidak segan-segan
Tuan terlantarkan, seperti layaknya
sampah……
Tuan kemanakah hakekat puasa tuan
Apakah tuan-tuan puas
Hanya dengan mengadahkan tangan
Ditengah malam ……
Dan meminta maaf kepada ilahi
Bagi kami itu adalah doa kuburan
yang tak akan mengadahkan ampunan
Dari sang pencipta alam |
|
Tinggalkan komentar